Jumat, 25 Januari 2013

Rencana Paling indah



salah satu keputusan tersulit yang pernah anda hadapi dalam kehidupan anda adalah apakah anda akan pergi atau berusaha lebih keras lagi 
manusia memang bisa berencana, sampai-sampai merancang rencana seindah mungkin. tapi ingatlah, rencana paling indah adalah rencana-Nya
engkau akan berlari lebih cepat daripada teman-temanmu untuk hal ini, namun sudah siapkah engkau untuk merelakan kehilangan 1 sesi cerita sejarah dalam hidupmu
allah tidak pernah salah memberikan amanah kepada umatnya, namun terkadang kita yang keliru dalam memilih  
percayalah spesialis lebih akan dicari , daripada generalis :)
ketika memang harus jadi sekretaris lagi, jadilah sekretaris yang paling hebat, dewi ! 

وَإِذْيَعِدُكُمُاللّهُإِحْدَىالطَّائِفَتِيْنِأَنَّهَالَكُمْوَتَوَدُّونَأَنَّغَيْرَذَاتِالشَّوْكَةِتَكُونُ لَكُمْوَيُرِيدُاللّهُ أَنيُحِقَّالحَقَّبِكَلِمَاتِهِوَيَقْطَعَدَابِرَ الْكَافِرِينَ
Wa-idz ya'idukumullaahu ihdaa ththaa-ifatayni annahaa lakum watawadduuna anna 
ghayra dzaati sysyawkati takuunu lakum wayuriidullaahu an yuhiqqa lhaqqa 
bikalimaatihi wayaqtha'a daabira lkaafiriin
[8:7] Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua
golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa
yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki
untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir

لِيُحِقَّالْحَقَّوَيُبْطِلَالْبَاطِلَوَلَوْكَرِهَالْمُجْرِمُونَ
Liyuhiqqa lhaqqa wayubthila lbaathila walaw kariha lmujrimuun
[8:8] agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik)
walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya.

hari ini banyak belajar dari ayat tersebut. bismillah apapun yang ada nantinya, semua atas kehendak Allah :)

Selasa, 15 Januari 2013

terimakasih dan maaf !

haaaai :D
okee pukul 00:03 selasa 15 januari 2013 disaat aku mulai mengajak jari-jari ini menari nari dilaptop

tahu kah kawan, bahwa baru saja aku melewatkan 1 hari yang panjaaaaaang sekali dalam hidupku
dimana 1 hari itu banyak kejadian , banyak suasana dan banyak emosi.

tahu kah kawan, bahwa aku baru saja melewati sebuah pelajaran hidup yang berharga, yang menurut ku belum tentu aku dapatkan dikelas matakuliah apapun.

tahu kah kawan, bahwa bagaimana rasanya ketika kita harus terjebak dilubang yang sama, aaah ku yakin tak ada satupun orang yang mau, itu semua menyakitkan.

dan tahu kah kawan, bahwa aku harus mengalami itu semua disemester ini, yaaa, semester 3 kuliahku

tapi, tahu kah kawan, bahwa hati ini sungguh berbeda saat aku merasakannya.
sedih, siapa sih yang tidak sedih ketika mendapat musibah.
namun, yang berbeda adalah bagaimana ketika kita harus menyikapi musibah dan masalah tersebut.

aku selalu yakin allah tidak akan memberikan cobaan kepada hamba2Nya melebihi kemampuan hamba2Nya. dan aku yakin selalu akan ada cerita indah dibalik musibah :)
perlahan aku berusaha mengurangi kesedihan, dan mulai sedikit demi sedikit menata emosi dan perasaan dihati. bersyukur, yaa bersyukur. karena Allah pun berjanji akan menambah nikmatnya kepada umat2nya yang selalu bersyukur kepadanya.

dan kalian harus tahu kawan,
aku punya orang-orang hebat disekelilingku,
orang-orang yang akan siap menangkapku dikala jatuh,
orang-orang yang siap memberikan bahunya untuk menjadi sandaranku dikala sedih,
orang-orang yang siap kasih pelukan untuk menguatkan dan menangkapku di kala rapuh.
mungkin, jika aku tanpa orang-orang diatas, aku tidak akan mungkin sekuat sekarang kawan :)

dan pada akhirnya aku akan punya tanggung jawab besar, tanggung jawab moral untuk memperlakukan orang-orang yang senasib denganku layaknya orang-orang hebat itu menguatkanku.
dan kini "nikmat tuhanmu yang manakah yang kau dustakan.."

terimakasih untuk semua orang orang hebat yang telah mensupport aku :)
yaa kalian adalah orang2 yang berharga yang aku dapatkan disini :)
maaf jika aku mengecewakan kalian :)

Kamis, 03 Januari 2013

I need to talk uhkti

ukhti, tahu kah kamu, aku menemukanmu seperti aku menemukan air ditengah padang pasir?
aku seperti pengembara yang sedang kehausan akan penguatan rohani dan kau datang untuk melepas dahaga

ukhti, tahu kah kamu, aku menemukanmu disaat aku harus berpisah dengan orang-orang yang aku sayang namun aku mengikhlaskannya karena aku yakin kamu akan menjagaku

ukhti, tahu kah kamu, bahwa aku begitu kagum ketika kau sediakan pundakmu untuk menopangku dan menjadi orang pertama yang menguatkanku dengan iman dan ketaqwaan kepadaNya disaat kita sama sama rapuh

ukhti, tahu kah kamu, bahwa kau jadi model dalam keseharianmu, kau sebagai kakakku, ibuku, sahabatku, bahkan adikku yang menemani dan mengayomi diriku, serta mengingatkanku ketika aku khilaf

ukhti, tahu kah kamu, bahwa aku selalu membanggakanmu kepada semua orang tentang dirimu, tentang kamu yang tangguh, tentang kamu yang apa adanya

ukhti, tahu kah kamu, bahwa aku tak kuat harus menahan air mata ini ketika aku mendengar bahwa kamu harus jadi pemimpin kita, kamu jadi seorang ibu kita, aku begitu bahagia telah menjadi orang terdekatmu, dan aku yakin kamu bisa menebar banyak kebermanfaatan untuk islam, namun aku takut kehilangan sosokmu yang dahulu, ukhti..

entah terlalu melankolis,

ketahuilah ukhti, aku merindukan kamu yang dulu,
betapa sedihnya aku ketika harus cemburu dengan sahabatku, yaaa, terlihat konyol ketika biasanya seumuran kita banyak wanita yang harus cemburu dengan laki-laki yang ia suka dekat dengan wanita lainnya , namun disini aku cemburu ketika kamu harus aku bagi-bagi dengn akhwat lainnya..

aku rela kok berbagi kebahagiaan bahwa betapa beruntungnya aku mempunyai saudara sepertimu kepada saudara yang lain, tapi aku cuma tak ingin sikapmu berubah dari sebelumnya
ukhti, aku sangat rela dengan tujuan yang kamu bawa sejauh ini untuk berdakwah
namun ukhti, apakah ilmu agamaku tidak setinggi ilmu yang kau dan saudara lainnya miliki sehingga kamu lebih nyaman bersama dengan saudara lainnya??

ukhti, apakah aku tidak terstruktur dan saat berdiskusi pendapatku tidak menyelesaikan problem yang ada , tidak seperti saudara yang lain yang ketika kau bercerita mereka meberikan solusi-solusi cemerlang sehingga kamu lebih memilih bediskusi dengan saudara yang lain daripada denganku??

ukhti, apakah ketika kamu menjadi seorang pemimpin dan kamu hanya boleh mengeluh kepada orang-orang terdekat saja , aku bukan masuk dalam orang-orang terdekatmu sehingga kau tak lagi pernah bercerita tentang apa yang kamu rasakan kepadaku??

ukhti, apakah agenda dan kegiatanmu diluar begitu padat, atau bahkan banyak saudara-saudara lainnya yang harus kamu urusi sehingga kau tak sempat sedikit saja bercerita santai dengan ku??

ukhti, apakah kehadiranku kini tidak terlalu memberikan efect yang lebih sehingga adan ataupun tidaknya aku  disampingmu, kau tak lagi perlu untuk menghubungiku dan menanyakan kabar aku??

atau mungkin, karena bedanya pilihan jurusan kita, atau mungkin aku tak secerdas saudara-saudara yang lain sehingga kamu butuh ilmu yang jauh lebih baik dan itu tidak bisa kau dapatkan dariku??

ukhti, i need to talk.., jangan biarkan perasaan-perasaan serta prasangka buruk ini bersemayam dipikiran dan hatiku :(((