Rabu, 29 April 2015

letter for you

depok, 29 April 2015
01:43 AM

semoga dalam lindungan tuhanku maupun tuhanmu

letter for you, my delusion.

andaikata kamu menemukan surat ini,
mungkin kamu sudah mengetahui khayalanmu selama ini
ya, seperti yang kamu lihat, jauh dari angan dan khayalmu
inilah aku,
bukan sesempurna yang kau bayangkan, bukan secantik yang kau harapkan

beberapa menit yang lalu,
takdir tuhan,
pilihan terbaik kita,
aku hanya ingin kamu tahu, betapa aku tidak ingin kita berlama-lama saling menyakiti
dan aku tahu, kamu bukan orang yang sengaja jahat terhadapku, ini hanya aksi-reaksi dari peran kita sebagai delusion.

sampai pada potongan kata dan nama itu tersebut, aku hanya ingin kamu tahu, bahwa role aku sebagai delusion masihlah menggunakan hati
bukan sekedar bayangan fana, bahkan muka ketigalah yang sudah saling dinampakkan, bukan lagi muka satu ataupun muka dua.

my delusion,
hanya beberapa hari dari 365 hari pada 2015 yang kita lalui,
silakan kau pilih cerita mana yang ingin kamu ingat diantara kita
mungkin benar,
seharusnya kisah fantasi ini kita akhir jauh sebelum hari ini
bukan ku tak mau, tak bersyukur akan bayangan yang telah hadir,
hanya saja terlalu sakit untuk diingat kembali

dear delusion,
andai benar kau menemukan surat ini,
inilah aku, bayangan dari khayalmu.
terlalu hina,
maka, ku mohon...
ada permintaan yang belum sempat ku sampaikan hingga kita berpisah
maafkan aku, ku mohon, ikhlaskan lah apa yang sudah terjadi, jangan ada dendam.
ini memang terbaik buat kita.
bukan hal mudah, tapi sekiranya ini lah resikonya.

delusion,
andaikata kita berjumpa dengan segenap energi positif yang masing-masing kita miliki,
terimalah aku apa adanya saat ini,
kamu orang baik, maka perlakukan aku dengan baik begitupun sebaliknya.

aku selalu berdoa kepada tuhanku,
berikanlah yang terbaik, terbaik untukku, dari kacamataMu.
ku yakin, kamupun begitu kepada tuhanmu..
terimaksih :)



sincerely,

your delusion

Kamis, 09 April 2015

Kamu, iya kamu...

Assalamualaikum,

Hallo kamu, iya kamu lagi.
Salam itu terucap lagi setelah sekian lamanya kita tidak salam sapa via suara.
Butuh keberanian khusus seminggu lalu menanyakan kapan punya waktu luang untuk sekedar kabar-kabari via suara.
Tengah malam sebelum semalam bahkan kamu sudah menawarkan diri ingin komunikasikah saat itu. Bukan, bukan karena aku ingin tidur, bahkan aku sedang berdiskusi hebat, keluh kesah mahasiswi semester akhir, calon-calon wanita pembawa perubahan dan peradaban. Aamiin. 
Yaa diskusi diselingan kekhilafan dan kesibukan yang tiada tara, aku masih segar malam itu. tapi belum, belum waktunya malam ini kita say haai via suara. Ku janjikan esok pagi waktu pagimu akan menghubungimu.
Tapi maaf apa daya tuntutan pekerjaan, dan deadline pengerjaan tugas yang sebenarnya hanya tugas mencari pengalaman begitu menyita waktu. Gelisah grasak grusuk sampai jam 9an malam. Ditambah besok masih ujian tengah semester  1 matakuliah yang sama sekali belum ku sentuh materinya. Tak ingat akan janji yang sudah ku janjikan kepadamu. 
Jam 09.30 aku membuka agendaku, baru sadar bahwa ujian besok bukanlah jam 9 pagi melainkan jam 1 siang. Kupastikan dengan tim kelompokku terkait jam ujian itu. Alhamdulillah, Allah sayang padaku, memberikan sedikit waktu untuk aku bernafas lega tanpa sesak kepanikan. Tak lama kemudian aku mencoba membuka instan messager, ada pesan darimu yang belum ku baca. Pesan itu sekaligus menjadi pengingat bahwa ada janji yang belum kutunaikan.
Oke aku langsung menghubungimu bahwa aku akan menghubungimu.
Tapi lagi-lagi kamu yang menawarkan diri untuk menghubungiku via operator seluler di tempatmu saat itu. 43 menit 59 detik. Terimakasih atas waktu dan biaya yang sudah kamu keluarkan. Akhirnya aku pernah merasakan kode area yang nan jauh disana.
Ku kira sampai disitu.
Ternyata masih ada 1 jam 15 menit yang kita habiskan untuk diskusi berbagai hal via fasilitas call instan messager.
Terimakasih sekali lagi atas waktu dan beberapa kabar baik pembakar semangatku malam itu. Selalu ada cerita baru yang kamu sampaikan via suara.
Jam 1 kurang dini hari itu, aku baru sadar masih ada materi yang belum aku sentuh sama sekali. Tapi tak apa bukan hal baru dan gila untuk dilakukan belajar kebut semalam dibanding hal-hal yang kamu lakukan disana. Haha

Terimakasih :) 
dan lagi-lagi Allah maha baik 60persen lebih dari yang aku pelajari keluar diujian sore ini.
Lagi-lagi aku menulis karena kamu. Semoga kamu baik-baik disana, istiqomah dan selalu dalam lindunganNya

Depok, 4 April 2015
03.36 pm
parkiran fakultas ilmu komputer,
Universitas indonesia.
Setelah ujian business intelligence sambil menunggu rintik hujan berhenti 
Via notes handphone
Wassalamualaikum :)