Kamis, 19 November 2015

Gadis Lugu

gadis lugu itu, masih berdiri mematung didepan gedung tinggi tempatnya bekerja,
masih setia menunggu laki-laki teman dekatnya yang katanya akan menjemputnya.
lebih dari setahun aku mengenalnya, gadis lugu itu memang benar benar lugu.
umurnya sudah berkepala dua, namun tak sekalipun kudengar dia memiliki hubungan dengan laki-laki manapun.
bahkan gadis lugu itu sering menjadi objek teman-temannya untuk ditawarkan laki-laki sebagai calon teman hidupnya ketika karyawan-karyawan itu berkumpul di jam makan siang.

gadis lugu itu, cantik, manis, berparas khas gadis jawa.
berpakaiannya selalu sopan, dandanpun tak berlebihan. hanya rambut yang disisir rapi, olesan bedak dan sedikit gincu.
tak pernah pakai sepatu tinggi yang kata teman-temannya bisa menambah kepercayaan diri.
gadis itu benar benar lugu, bukan sekedar lugu, namun kesederhanaannya membuatku termangu.

gadis lugu itu, selalu lewat depan meja kerjaku, dan menyapaku dibeberapa menit setelah alarm pengingat waktu solatku berbunyi.
"yuk solat". selama dikantor aku serasa memiliki 2 pengingat solat, alarm dering adzan dari handphone ku, dan gadis lugu itu.

3 bulan yang lalu, dia datang kemejaku ketika kita tidak berlama-lama diruang makan dan langsung kembali diruangan.
tak banyak bicara, gadis lugu itu memperlihatkan sebuah foto dari galery handphonenya.
aku tersenyum dan mengatakan "lumayan, good looking, sepertinya di laki-laki yang baik".
gadis lugu itu tersenyum lebar dan mengatakan "aku lagi dekat dengannya, doakan kami yaa :)".
"tentu" jawabku dengan pasti.
hari-hari setelah 3 bulan yang lalu, gadis lugu itu selalu bercerita dengan sederhana, penuh senyuman, berbagi kebahagiaan yang dia rasa dengan laki-laki yang sedang dekat dengannya.
akupun bahagia.

3 minggu terakhir gadis lugu itu tak pernah lewat depan mejaku ketika alarm pengingat waktu solatku telah berbunyi.
2 minggu sebelum hari ini kulihat kalender di mejaku, langsung ber-oh dalam hati. "sedang tanggalnya dia datang bulan. tentu saja dia sedang libur ibadah wajib"
satu minggu sebelum hari ini dia masih belum lewat depan mejaku ketika alarm pengingat waktu solatku telah berbunyi. beberapa kali aku chat "udah solat belum?"
jawabnya "aku ga solat".

sampai ketika pagi ini sebelum aku menunaikan sunah dhuha, gadis lugu itu menghampiriku.
"ayoo ibadah yang rajin, semoga tuhanmu juga mengabulkan apa yang kamu panjatkan." ucapnya sambil tersenyum
"Aamiin, mau bareng ga wudhunya?" jawabku
dengan cepat gadis lugu itu menjawab, "aku udah ga solat"
"..." aku terdiam dan mengerutkan dahi.
" yaa, kamu tahukan kalau cinta itu anugrah dari tuhan. itu juga menjadi doaku disetiap ibadahku, semoga aku diberikan jodoh yang terbaik. aku rasa aku sudah diberikan anugrah jodoh yang aku pinta, terlebih aku tidak pernah dekat dengan siapun." jelasnya
" aku sudah mantap dengan keputusan untuk merencanakan menikah dengannya beberapa bulan kedepan di gereja, walaupun aku harus ikut keyakinannya. diakan calon imamku" tambahnya
aku masih belum bisa menjawab apapun sambil memandangnya dengan heran tak habis pikir.
" tenang saja, aku akan tetap percaya adanya tuhan, dan terus beribadah dengan cara yang berbeda. anggap saja ini caraku mengimani takdir yang diberikan tuhan padaku. kamu doakan terus yang terbaik untuk kami ya :)" jelasnya sambil menggenggam tanganku kemudian pergi kembali kemeja kerjanya.

gadis lugu itu, membuat dadaku terasa dipukul-pukul pagi ini. dia meninggalkan tuhanNya dan ikut dengan CiptaanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar