Rabu, 03 Agustus 2016

Pre life : aku & kamu part 5

Menulis ditengah gelap malam
*efek mati lampu*
25 April 2016
Dini hari

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Dear Abang,
Tadi pagi aku sama sekali ga kesal apalagi sampai marah. Karena sejak sabtu malam aku sudah bilang dan memiliki keyakinan jika ada kemungkinan kamu akan tidak tepat waktu besok pagi. Haha
Aku sudah sangat appreciated kamu mau jemput aku dan mengajak aku dateng ke walimahan temanmu.

Sepele sih,
Tapi aku senang ketika kamu mengenalkan aku ke rekan-rekan kerjamu. Semoga aku ga malu-maluin yah :"
Siang tadi lagi-lagi aku (masih) melihat kamu menghabiskan sebatang lintingan tembakau.
Aku masih sedih :( sedihnya sama kayak tahu orang bohong sama kita. Padahal kamu ga bohong.

Maaf,
Atas waktu yang kamu relakan bersamaku untuk membahas tentang m.a.n.t.a.n
walau cuma di kfc coffee, kamu bahkan masih ingat dimana letak duduk kamu dan letak duduk aku ketika pertemuan ke-2 dan kita mulai membahas serius.
Maaf, jika aku malah menjadikan mantan sebagai momok. Membuat asumsi-asumsi negatif. (Lagi-lagi kekhawatiran yang berlebihan membuat kita suka berdebat).

beberapa jam duduk, diam, main handphone di kfc coffee, ternyata belum menimbulkan efek bosan :p
idealis masih tinggi untuk gak nonton ke bioskop berdua selagi belum sah membuat kita lebih memilih ke gramedia.
aku senang, menemukan partner yang suka membaca. merasa simbiosis mutualisme dan saling melengkapi.
aku yang suka novel, kamu yang suka buku pengembangan diri.
aku yang suka meminjam, kamu yang suka membeli dan meminjamkan.
aku yang suka mengumpulkan, dan kamu yang suka menyampulkan.
aku senang, ketika kita memiliki cita-cita yang sama. punya perpusatakaan buku dirumah. dengan rak buku yang tidak biasa. semoga. semoga tidak wacana.

kamu ingat ga? waktu aku pegang buku Fahd Pahdepie yang judulnya "Rumah Tangga : Berumah dalam Cinta, di Tangga Menuju Surga"?
kamu tanya : bagus ga? kamu mau beli buku itu?
aku jawab : mmm bagus sih, tapi gak untuk dibeli dan dimiliki
kamu tanya lagi : kenapa?
jawabku : rahasia.
sekarang aku buka rahasianya disini.
karena sebelum aku baca buku itu, aku berniat melakukan hal yang sama seperti mas Fahd Pahdepie.
mengikat semua kisah dengan pasangan lewat tulisan.
bedanya mas Fahd diabadikan lewat buku. aku cukup lewat blog yang entahlah siapa yang akan baca. cuma aku yakin, kamu bukan sekedar pembaca setia, tapi kamu jadi editornya seperti yang pernah kamu bilang :D

setelah hari ini, rasanya aku mau bilang:
"bang, nanti setiap bulan ajak aku ketoko buku yah. kita anggarin buat belanja buku baru :D"

warm regards,
Dewi Setiawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar